Friday, March 13, 2009

Kerinduan Sang Biduan


air date: 12 Februari 2009

Kasih sayang yang begitu tulus. Temaram malam menjadi saksi betapa murni cinta seorang Ibu pada anaknya. Gadis manis itu adalah Rika, anak semata wayang Iis Amelia, sahabatku.

Belaian lembut harusnya menjadi santapan rutin yang diterima Rika setiap hari, sebagai bukti cinta kasih sang Ibu. Namun apa daya, keterdesakan ekonomi memaksa Rika untuk sabar menanti kepulangan Iis ke kota asalnya Sukabumi. Tidak banyak yang tahu, dibalik kasih sayang itu ada sebuah profesi yang harus digeluti Iis dengan segala resiko, termasuk pandangan buruk orang mengenai dirinya.

Iis adalah seorang penyanyi dangdut di sebuah cafe di bilangan Parung, kabupaten Bogor. Kawasan parung memang identik dengan tempat yang hitam. Disitulah Iis dan kawan lainnya yang berasal dari Sukabumo mencari nafkah. Hitamnya Parung akan hilang setelah kita mengetahui dan menyaksikan langsung kehidupan mereka...

Penari Jaipong Menerjang Zaman


air date: 5 Februari 2009

Menyusuri kota Kembang Bandung, makna “cantik” seakan tergerus. Karena "cantik" perempuan bumi parahyangan bukan hal yang luar biasa. Di setiap sudut kota, kembang-kembang tanah Pasundan menebar sensualitas penuh pesona. Malam di Bandung jelas ga'gelap.

Salah satu pesona Jawa Barat adalah tari Jaipong. Dulu tarian pergaulan ini amat populer, sekarang mencari tempat hiburan khusus Jaipong di Bandung cukup sulit. Salah satu yang tersisa adalah sanggar Endah Parahyangan di kawasan Dalam Kaum. Di sini, sejumlah perempuan menggantungkan hidup sebagai penari Jaipong. Salah satunya Imas, ia rela meliuk di bawah temaram lampu sanggar demi empat buah hatinya.

Menjadi penari di malam hari membuat Imas tidak bisa menghindar dari anggapan miring "Wanita Pekerja Malam". Bahkan suaminya pun sempat merasa tidak nyaman. Tapi faktor keuangan memang tidak bisa diabaikan. Ketiga anaknya sudah bersekolah, dan biaya pendidikan bukan hal yang murah, sementara suami hanya penjahit serabutan.

Thursday, March 12, 2009

Hasrat Terpendam Penari Malam


air date: 29 Januari 2009

Malam di kota Bandung ga'gelap. Insan Kota Kembang seakan tak pernah terlelap. Apalagi dalam menyaksikan geliat Mojang Priangan. Pesonanya selalu menggugah hasrat.

Tak heran, penghuni Ibu Kota Jawa Barat ini membengkak tiap masa liburan. Penuh dengan pelancong yang rindu melepas penat.

Pesona Sang Penari Ular


air date: 22 Januari 2009

Aku punya pengakuan... Aku mungkin mengidap Ofidofobia, atau Ofiofobia., orang yang amat takut pada ular. Aku tidak punya pengalaman pribadi, sampai bergulat dengan ular. Tapi, hanya membayangkan saja sosok hewan melata itu, ketakutan amat sangat langsung merayap dalam pembuluh darahku.

Sahabatku dari tanah Pasundan, Memey, justru amat lekat dengan ular. Dalam ketakutanku, aku memberanikan diri menguak misteri sang penari ular.., Memey dari Tanah Pasundan.

Liukan Cokek Menerjang Zaman


air date: 15 Januari 2009

Dua hari berbagi bahagia dalam pesta saudaraku, Herman & Me Yunih, membawaku ke tradisi masa lampau negri seberang. Hanyut dalam sakralnya ikatan suci pernikahan, irama Gambang Kromong dan gemerlap suasana pesta. Semua perbedaan hanya akan menjadi simfoni yang indah bila kita membuka tangan dan mata hati.

Di sana juga aku makin yakin, tidak ada satu pun manusia yang memilih hidup susah. Semua ingin bahagia. Tapi, ada yang mendapatkannya dengan mudah, ada yang terpaksa menjadi Cokek.., seperti kawan-kawanku di sana.

Selamat berjuang kawan.., dan semoga bahagia dalam bahtera rumah tangga saudaraku...

Bunga Bola Sodok

air date: 8 Januari 2009
more details coming soon~*

Pasar Ikan Muara Angke


air date: Sabtu, 3 Januari 2009, 22.00 WIB

pilot episode dengan konsep yang berbeda...
dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono.

Kafe Kelas Ekonomi


air date: 25 Desember 2008

Malam ga'gelap di Pub Marsada.., tempat minum ternama di Kalimalang, kawasan Timur Ibu Kota. 45 pekerjanya siap melayani tamu sejak pukul delapan malam hingga empat pagi.

Meski Pub ini sudah penuh dengan perempuan belia yang cantik dan seksi, ternyata masih kurang. Di sini, lapangan pekerjaan terbuka lebar. Suatu hal yang sangat jarang, saat krisis tak pernah jera mendera Indonesiaku. Aku pun mengadu peruntungan, sekaligus mencari kisah perjuangan hidup manusia. Aku diwawancara dua calon pengasuhku.., Mami Egi dan Mami Ida.

Geliat Penari Jaipong Jatinegara

air date: 18 Desember 2008

Kolong jembatan Jatinegara terasa ramai mulai Jumat hingga Rabu malam. Kios-kios yang tutup tidak membuat kolong itu menjadi sunyi, justru saat jam menunjukkan pukul 10 malam, penari dan pesinden asal Karawang dan Cikarang Jawa Barat memulai konser kecil mereka.

Sejak pukul 8 malam mereka sudah memakai make up menor dan sanggul nyaris sebesar kepala mereka sendiri. Dengan diiringi suara gamelan Sunda bergantian dengan orkes dangdut yang keluar dari dentuman speaker, mereka menunjukkan tarian Sunda.

Para penyawer biasanya mulai menyawer saat tarian semakin semangat dilakukan. Saweran mulai dari 3ribu rupiah hingga 5ribu rupiah. Pendapatan para penari mulai dari 15ribu hingga 60ribu tergantung dari keramaian para pengunjung. Biasanya para penari dan pesinden panen uang pada malam Minggu dan malam Senin. Namun dalam 2 bulan terakhir pendapatan mereka menurun drastis, hal ini disebabkan kenaikkan BBM dan sembako serta persaingan pertunjukan dengan orkes dangdut pinggir jalan.